Ramalan Joyoboyo sering menjadi perdebatan dan bahan diskusi di kala bangsa ini harus memilih pemimpinnya. Terlebih saat bangsa ini baru punya dua presiden NO dan TO (SukarNO dan SuharTO). Eforia demokrasi sekitar 11 tahun lalu, seolah telah mengesampingkan ramalan Joyoboyo untuk calon pengganti Presiden Suharto saat itu. Untuk mencari calon yang memiliki nama berakhiran NE untuk siap serta diterima jadi pemimpin negeri ini, membuat elit (MPR) saat itu kebingungan. Apakah NE tersebut mesti di akhir nama, apabisa di tengah atau didepan? Tak tahulah yang penting ada NE-nya. Lebih membingungkan lagi, ketika Presiden Suharto tiba-tiba menyatakan berhenti jadi presiden. Ciloko! (bisik Joyoboyo di alam sono).
Di tengah kebingungan sebagian besar orang Indonesia itu, muncullah Habiebie sebagai presiden ketiga yang jelas menyimpang dari pakem Joyoboyo. Munculnya Habiebie sebagai presiden ketiga, jelas suatu kecelakaan demokrasi versi Joyoboyo. Indonesia mencoba lagi mencari pemimpin baru melalui pesta demokrasi saat itu. Lagi-lagi yang muncul sebagai presiden adalah Abdulrahman Wahid (Gusdur), jelas-jelas kecelakaan demokrasi beneran. Habis yang menang pemilu PDIP pimpinan Megawati, kok yang jadi presiden Gusdur. Lebih fatal lagi Gusdur di-impechment sama MPR, muncullah Megawati. Ini kecelakaan berikutnya dalam demokrasi kita. Ketiga presiden tersebut tidak sepantasnya disebut sebagai pemimpin di Indonesia, karena mereka tidak memenuhi persyaratan minimal pegang kekuasaan yaitu lima tahun. Habiebie setahun, Gusdur satu tahun tujuh bulan dan Megawati tiga tahun tiga bulan. Pasti ketiganya kena kutuk Joyoboyo. Sebab susunan NOTO NEGORO tak terpenuhi. SokarNO, SuharTO, HaBIebie, AbdulRAHman Wahid dan MegawatI akan tersusun NOTO BIRAHI. Jelas-jelas membuat Joyoboyo marah besar, makanya bencana silih berganti menghantam negeri ini.
Bagaimana fenomena Susilo Bambang Yudhoyono? Joyoboyo pasti kaget dan gerah melihat tanah warisannya terus bergolak. Kutukan demi kutukan telah ditebar berupa bencana alam yang merenggut ratusan ribuan jiwa. Sambil berkerut wajahnya, Joyoboyo bersungut: NOTO BIRAHI? LO....LO kok jadi begini? Itu makanya SBY pasti akan terpilih kembali untuk kedua kalinya. Dan itu karena sungut-sungutnya Joyoboyo. Pertanyaan berikutnya siapa calon presiden Indonesia setelah tahun 2014? Jika kita ingin selamat dan hidup damai, maka kembali ke ramalan Joyoboyo, maka inisial NE tidak sulit dicari. Bisa SudarsaNE, JayaNEgara, tapi yang jelas bukan Amrin PaNE atau Sanusi PaNE.
_________________________________________________________ _________________________________________________________Walaupun namaku ga berakhiran NO atau TO, aku juga bukan orang JawaTerlebih namaku gak punya huruf NE,Maka kupasrahkan jabatan presiden itu pada orang lainAku hanya ingin hidup damai, tenang dan bahagia!Jangan buat Joyoboyo marah.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar